Tampilkan postingan dengan label Dalam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dalam. Tampilkan semua postingan
Jl. ....
Jakarta 10000
Phone : (021)
Jakarta 10000
Phone : (021)
June 11th, 2007
Attention To:
Mr. ...
PT. ..
Jl. ...
Jakarta
Dear Mr. ...,
I am a graduate student in ... at ... University, and I will be awarded an ... degree in ... 2012. I am currently looking for a position related to ... in ... department of a major company.
To enhance my background, I have taken some courses in ... and ..., and I have experience in and an understanding of the ... With this b background, I certainly believe that I am competent to meet challenging tasks and can make a good contribution to your company.
Enclosed is my resume, which indicates in some detail my training and experience. I sincerely hope that my qualifications are of interest to you and that an interview might be arranged at your convenience.
Thank you for your consideration. I look forward to hearing from you soon.
Sincerely yours,
(your name)
PERSONAL DATA
Name :
Address :
Telephone :
Date of Birth :
Place of Birth :
Height :
Weight :
Physical Condition : Excellent
Marital Status :
Sex :
Education Background:
Attended the ... Department, University of .... from 2000 - ...
Senior High School from 2000-2003 at SMUN .. Jakarta
Junior High School from 1997-2000 at SLTPN .. Jakarta
Elementary School from 1991-1997 at SDN .. Jakarta
Extracurricular activities in School:
...
Business Experience:
Worked as a ... PT... in Jakarta during .. months
(your address)
Jakarta, Indonesia
......, 2012
Jakarta, Indonesia
......, 2012
Dear Sirs.
I have read your advertisement in .... Newspaper and anxious to apply for ...
I was graduated form the ... Department, University of ... Jakarta, in 2012. My major studies were ... subjects and my minor studies were ...
On the enclosed data sheet you will find additional information about my general qualification.
After you have analyzed my qualification in terms of your needs, I should like very much to secure an interview for the position that you have offered.
I am looking forward to hear from you, and your consideration upon my application will be very much appreciated.
Thank you very much for your special attention.
Sincerely yours,
(your name)
Sudah bukan rahasia lagi kalau interview atau wawancara pekerjaan merupakan hal paling kritikal untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Karena itu, tentu Anda tahu bahwa Anda harus mempersiapkan diri Anda seprima mungkin, baik fisik dan mental. Ketok kali ini akan memberi Anda tips untuk menghadapi delapan belas pertanyaan yang paling umum dan tersulit dalam sebuah wawancara pekerjaan.
1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan, gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti "Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini". Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.
17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.
1. Beritahukan kami tentang diri Anda?
Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban yang menjawab empat subjek: tahun-tahun terakhir, pendidikan, sejarah kerja, dan pengalaman karir terakhir.
2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, trget, permasalahan, gaya managemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan. Berikan jawaban yang memberitahu pewawancara bahwa Anda meluangkan waktu mencari tahu tentang perusahaan tersebut, namun jangan beraksi seperti Anda tahu segalanya tentang perusahaan tersebut, tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut, dan jangan memberikan jawaban negatif seperti "Saya tahu perusahaan anda mengalami problema-problema, itu alasan saya disini". Tekankan keunggulan perusahaan dan minat Anda terhadap hal tersebut.
3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu. Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan
4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal kecil sebagai faktor yang kurang menarik.
5. Mengapa kami harus merekrut Anda?
Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?
Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan kestabilan keuangan pribadi.
7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?
Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab.
8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.
9. Berapa lama Anda akan bersama kami?
Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.
11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?
Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.
12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.
13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.
14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?
Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.
15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.
16. Berapa gaji yang Anda minta?
Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya namun jangan menjual standar Anda.
17. Apa target jangka panjang Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan sesuatu.
Umumnya, anda menghadapi situasi dimana anda harus bersaing dengan banyak pelamar. Situasi semacam ini tentu menuntut anda untuk menawarkan expected dan extra.Bagaimana caranya? Sebagai tambahan atau penegasan dari yang sudah anda ketahui, di bawah ini ada sejumlah "jangan" yang perlu anda hindari atau beberapa hal yang perlu anda lakukan:
1. Jangan terlalu "pede" diterima sehingga anda meremehkan persyaratan, baik tertulis atau yang tidak tertulis. Lebih-lebih ada kesan bahwa anda minta dispesialkan karena punya orang dalam. Sikap anda jangan mengundang datangnya hal-hal buruk.
2. Jangan juga terlalu pesimis sehingga anda sudah tidah lagi menunjukkan harapan dan gairah. Yang pede dan optimis saja belum tentu diterima, apalagi yang sudah pesimis. Secara naluri universal, tidak ada perusahaan yang tertarik untuk merekrut orang pesimis.
3. Jangan terlalu banyak bertanya. Lebih-lebih pertanyaan itu mengundang penafsiran yang berbeda. Misalnya anda bertanya, apakah keuangan perusahaan ini atau masa depan perusahaan ini sehat atau tidak. Bagi sebagian orang, ini bisa dianggap menyinggung. Kalau anda ingin tahu, carilah informasi dari mantan karyawan, laporan media, atau internet. Bisa juga dengan melakukan pengamatan.
4. Jangan juga tidak bertanya sama sekali sehingga interview itu berjalan tanpa kesan. Idealnya, sebelum interview, siapkan maksimal tiga sampai lima pertanyaan yang terkait dengan pekerjaan (bukan perusahaan).
5. Hindari mematok harapan yang tidak rasional, terutama yang terkait dengan gaji atau fasilitas. Ukur dulu kemampuan, lalu simpulkan berapa layaknya, kemudian sempurnakan dengan mencari perbandingan di luar. Kalau bisa, cari informasi tentang kebijakan yang berlaku di perusahaan itu.
6. Hindari mengeluarkan pernyataan yang melemahkan atau menegatifkan posisi tawar, misalnya: saya tidak mau, saya tidak bisa, saya bisa tetapi, dan lain-lain. Gunakan ungkapan yang memperkuat posisi tawar, yang menunjukkan bahwa anda memang sudah siap secara lahir dan batin.
7. Hindari berpakaian atau mengenakan perhiasan dan aksesoris yang berlebihan atau tidak sesuai dengan ukuran umum untuk posisi yang ingin anda masuki. Banyak perusahaan yang tidak suka merekrut orang yang gaya hidupnya terlalu tinggi untuk posisi yang dilamarnya atau juga terlalu rendah (tidak sesuai). Artinya, sesuaikan dengan posisi yang ingin anda masuki dan juga dengan kultur perusahaan.
8. Hindari menceritakan masalah pribadi, apalagi terkesan ingin menjual masalah pribadi untuk mendapatkan simpati dan belas kasihan. Kalau ditanya, jawablah secukupnya saja.
9. Hindari menceritakan kejelekan perusahaan, atasan, atau lingkungan kerja yang lama. Supaya tidak terpeleset atau terpancing, siapkan jawaban atau penjelasan yang netral jauh-jauh hari. Apa yang kira-kira akan anda katakan kalau interviewer menanyakan kenapa anda keluar dari perusahaan yang dulu? Temukan jawaban yang tidak mengundang tanda tanya. Tentu saja anda perlu menghindari jawaban yang manipulatif.
Misalnya anda mengatakan perusahaan itu sudah bangkrut atau pemilikinya meninggal dunia padahal masih beroperasi. Intinya, kreatiflah dalam menciptakan penjelasan, namun janganlah manipulatif.
10. Hindari menunjukkan kekurang-dewasaan dalam ucapan, sikap dan tindakan. Misalnya saja ketawa tidak pada tempatnya ketika ditanya atau bertanya tentang hal-hal kecil yang mestinya tidak perlu ditanyakan.
1. Jangan terlalu "pede" diterima sehingga anda meremehkan persyaratan, baik tertulis atau yang tidak tertulis. Lebih-lebih ada kesan bahwa anda minta dispesialkan karena punya orang dalam. Sikap anda jangan mengundang datangnya hal-hal buruk.
2. Jangan juga terlalu pesimis sehingga anda sudah tidah lagi menunjukkan harapan dan gairah. Yang pede dan optimis saja belum tentu diterima, apalagi yang sudah pesimis. Secara naluri universal, tidak ada perusahaan yang tertarik untuk merekrut orang pesimis.
3. Jangan terlalu banyak bertanya. Lebih-lebih pertanyaan itu mengundang penafsiran yang berbeda. Misalnya anda bertanya, apakah keuangan perusahaan ini atau masa depan perusahaan ini sehat atau tidak. Bagi sebagian orang, ini bisa dianggap menyinggung. Kalau anda ingin tahu, carilah informasi dari mantan karyawan, laporan media, atau internet. Bisa juga dengan melakukan pengamatan.
4. Jangan juga tidak bertanya sama sekali sehingga interview itu berjalan tanpa kesan. Idealnya, sebelum interview, siapkan maksimal tiga sampai lima pertanyaan yang terkait dengan pekerjaan (bukan perusahaan).
5. Hindari mematok harapan yang tidak rasional, terutama yang terkait dengan gaji atau fasilitas. Ukur dulu kemampuan, lalu simpulkan berapa layaknya, kemudian sempurnakan dengan mencari perbandingan di luar. Kalau bisa, cari informasi tentang kebijakan yang berlaku di perusahaan itu.
6. Hindari mengeluarkan pernyataan yang melemahkan atau menegatifkan posisi tawar, misalnya: saya tidak mau, saya tidak bisa, saya bisa tetapi, dan lain-lain. Gunakan ungkapan yang memperkuat posisi tawar, yang menunjukkan bahwa anda memang sudah siap secara lahir dan batin.
7. Hindari berpakaian atau mengenakan perhiasan dan aksesoris yang berlebihan atau tidak sesuai dengan ukuran umum untuk posisi yang ingin anda masuki. Banyak perusahaan yang tidak suka merekrut orang yang gaya hidupnya terlalu tinggi untuk posisi yang dilamarnya atau juga terlalu rendah (tidak sesuai). Artinya, sesuaikan dengan posisi yang ingin anda masuki dan juga dengan kultur perusahaan.
8. Hindari menceritakan masalah pribadi, apalagi terkesan ingin menjual masalah pribadi untuk mendapatkan simpati dan belas kasihan. Kalau ditanya, jawablah secukupnya saja.
9. Hindari menceritakan kejelekan perusahaan, atasan, atau lingkungan kerja yang lama. Supaya tidak terpeleset atau terpancing, siapkan jawaban atau penjelasan yang netral jauh-jauh hari. Apa yang kira-kira akan anda katakan kalau interviewer menanyakan kenapa anda keluar dari perusahaan yang dulu? Temukan jawaban yang tidak mengundang tanda tanya. Tentu saja anda perlu menghindari jawaban yang manipulatif.
Misalnya anda mengatakan perusahaan itu sudah bangkrut atau pemilikinya meninggal dunia padahal masih beroperasi. Intinya, kreatiflah dalam menciptakan penjelasan, namun janganlah manipulatif.
10. Hindari menunjukkan kekurang-dewasaan dalam ucapan, sikap dan tindakan. Misalnya saja ketawa tidak pada tempatnya ketika ditanya atau bertanya tentang hal-hal kecil yang mestinya tidak perlu ditanyakan.